penyesalan karena ga kerumah papa mama).
Dan setelah tiba di waktu oleh tepatnya maghrib tukang yang kerja dah selese dan pulang. Lalu saya dan istri bersih2 dan saya berenecana mau ketemu temen2 pastem binus mau ngumpul di Sanga Coffee di Bekasi.
Berangkatlah saya dan istri untuk pergi ( istri saya mau kerumah Ibunya). Setelah saya sampai d Bekasi, saya makan nasi goreng dulu sambil nunggu temen2 dateng..Nasi goreng habis dan datenglah temen2 gw..Datenglah si dhista, dukun dan toni.
Sembari pada pesen kopi sambil juga ngobrol2 ketawa ketiwi karena dah lama ga ktemu gw dengan mereka. Nyusul lalu si manot dateng dan juga setelah si Opan.
Bersamaan dengan itu tiba2 ada whatsapp dari kk gw yang cewe..Chat sama gw isinya intinya papa sesak napas tadi dan mau minta mala soleh ambil tabung oksigen ke rumah Ibu Ris di bintara.
Denger hal itu gw cukup cemas nie..Btw ini kedua kalinya papa ngalamin sesak nafas karena dulu pernah juga kayak gini sebelum cuci darah.
Langsunglah akhirnya gw pamit pulang ke temen2 karena mendengar kabar begini. Sampe drumah mertua gw lalu gw jemput istri gw dan langsung pulang kerumah mama papa.
Sesamapianya gue dirumah mama papa langsung lah gw k kamar dan bapak dalam kondisi sudah pake alat nebulizer untuk meredakan sesaknya. Alhamdulillah membaik dan bisa istirahat saat itu dan gw dan istri akhirnya pulang kerumah.
Pada pukul 00.30 gw ditelpon sama nyokap sambil nangis gt bokap katanya kumat lagi dan harus dibawa kerumah sakit. Akhirnya lansung lah gw dan nyokap bawa bokap ke RS Persahabatan untuk masuk IGD. Sedih rasanya melihat hal ini karena bokap harus ditindaklanjuti. Dan selama dari jam 01.00an sampe sekitar jam 04.00 WIB bokap masih bisa bicara dan ngomong gerah dan sesak kondisinya. Gw sangat sedih melihat hal itu tp gw sama nyokap coba untuk ngipasin dan membantu bokap untuk menyebutkan lafald laillahaillallah..Setelah akhirnya keputusannya bokap harus ditindak dengan menggunakan alat bantu pernafasan yang dimasukkan melalui rongga mulut bersamaan dengan keputusan tersebut juga harus dibuat kondisinya harus dibius untuk pemasangan alatnya disaat ini lah gw dan nyokap terakhir mendengar suara bokap. Karena setelah itu papa ga sadar dan hingga meninggal ga bisa ngomong lagi. Pagi pun tiba keluarga gw dateng semaunya untuk melihat kondisi bokap berkelanjutan juga dengan rekan dan semua yang kenal pada hadir hingga malam hari dan semua membantu mendoakan papa agar cepet sembuh dan banyak juga yang membacakan surat yassin begitupun gw. Di hari itupun pada diambik tindakan dengan kondisi tidaksadarnya untuk cuci darah. Setelah itu bokap masuk ke ruang ICU karena akhirnya kosong space jadi bisa masuk ruang ICU. Berlalu lah malam itu ditanggal 31 Juli 2017.
Malam itu pun papa ditemani oleh abang gw bang ricko yang menginap menemaninya dluar orang ruang ICU. Melihat kondisi stabil dalam penanganannya hingga pagi hari akhirnya abang pun berencana pulang dan bergantian gw nyokap dan kk perempuan gw dateng ksana. Setibanya disana akhirnya abang gw gantian mau pulang bersamaan dengan itu ada tek nani dan om zul juga yang sudah tiba d RS untuk menjenguk.
Tak lama setelah perjalanan pulang abang gw yang dimana belum sampe rumah, gw dan keluarga yang di RS mendapat kabar bahwa kondisi papa tiba2 drop dan semakin menurun serta sedang dalam upaya penanganan dokter. Akhirnya kami semua diperbolehkan masuk melihat kondisi papa namun apadaya allah berkata lain karena kondisi papa sudah tidak ada denyut yang bergerak di alat EKG nya.
Rapuh dan lemes sekali ketika melihat kondisi ini namun gw berusaha untuk tegar dan kuat karena Mama dan Kakak perempuan gw sudah nangis kejer karena melihat kondisi papa. Sudah coba di dteken oleh alat pemicu denyut jantungnya di dada papa tapi tidak ada perubahan. Setelah mencoba tegar dan kuat akhirnya gw pun rapu dan ga bisa menahan rasa tangis gw terhadap hal ini. Rasa kehilangan pertama kali yang gw sangat rasakan dalamnya. Setalah itu dokter datang dan memastikan bahwa alm. papa sudah tidak ada.
Langsung mengabari abang gw dan keluarga terdekat..Setalah itu dibawa ke kamar jenazah serta pararel diurus proses adminstrasinya untuk dapat dibawa pulang. Setalah ambulans dari rekan2 hadir dan proses administrasi sudah selesai dibawa lah jenazah papa k rumah. Sesampainya dirumah sudha ada om tante keluarga, orang terdekat dan tetangga yang alhamdulillah sudah membantu pasang tenda dan merapikan rumah. Setelah jenazah tiba dirumah langsung dimandikan dan setelah itu diletakkan di atas kasur. Rencana penguburan dihari yang sama yang dilaksanakan setalah solat asar karena lebih cepat itu lebih baik. Pararel sambil menunggu adik papa yang dari Padang dateng jg.
Setelah tiba waktunya dibawa ke mesjid alhidayah yang berada didekat rumah untuk disolatkan. Setelah itu dibawa langsung ke makam. Alhamdulillah proses berjalan lancar. Kami sekeluarga sangat bersyukur dan berterima kasih atas bantuan semuanya.
Menulis hal ini sudah gw coba rangkai dari beberapa bulan setelah papa meninggalkan kita semua..Namun baru bisa selesai ketika ini diposting..Semoga akan menjadi cerita akan kenangan yang tak terlupakan bersama mu Pap..Love u Pap..:* :)
Terima kasih banyak semua..
Salam Sukses dari Si Pemimpi,
Rafki Chandra W
Sesamapianya gue dirumah mama papa langsung lah gw k kamar dan bapak dalam kondisi sudah pake alat nebulizer untuk meredakan sesaknya. Alhamdulillah membaik dan bisa istirahat saat itu dan gw dan istri akhirnya pulang kerumah.
Pada pukul 00.30 gw ditelpon sama nyokap sambil nangis gt bokap katanya kumat lagi dan harus dibawa kerumah sakit. Akhirnya lansung lah gw dan nyokap bawa bokap ke RS Persahabatan untuk masuk IGD. Sedih rasanya melihat hal ini karena bokap harus ditindaklanjuti. Dan selama dari jam 01.00an sampe sekitar jam 04.00 WIB bokap masih bisa bicara dan ngomong gerah dan sesak kondisinya. Gw sangat sedih melihat hal itu tp gw sama nyokap coba untuk ngipasin dan membantu bokap untuk menyebutkan lafald laillahaillallah..Setelah akhirnya keputusannya bokap harus ditindak dengan menggunakan alat bantu pernafasan yang dimasukkan melalui rongga mulut bersamaan dengan keputusan tersebut juga harus dibuat kondisinya harus dibius untuk pemasangan alatnya disaat ini lah gw dan nyokap terakhir mendengar suara bokap. Karena setelah itu papa ga sadar dan hingga meninggal ga bisa ngomong lagi. Pagi pun tiba keluarga gw dateng semaunya untuk melihat kondisi bokap berkelanjutan juga dengan rekan dan semua yang kenal pada hadir hingga malam hari dan semua membantu mendoakan papa agar cepet sembuh dan banyak juga yang membacakan surat yassin begitupun gw. Di hari itupun pada diambik tindakan dengan kondisi tidaksadarnya untuk cuci darah. Setelah itu bokap masuk ke ruang ICU karena akhirnya kosong space jadi bisa masuk ruang ICU. Berlalu lah malam itu ditanggal 31 Juli 2017.
Malam itu pun papa ditemani oleh abang gw bang ricko yang menginap menemaninya dluar orang ruang ICU. Melihat kondisi stabil dalam penanganannya hingga pagi hari akhirnya abang pun berencana pulang dan bergantian gw nyokap dan kk perempuan gw dateng ksana. Setibanya disana akhirnya abang gw gantian mau pulang bersamaan dengan itu ada tek nani dan om zul juga yang sudah tiba d RS untuk menjenguk.
Tak lama setelah perjalanan pulang abang gw yang dimana belum sampe rumah, gw dan keluarga yang di RS mendapat kabar bahwa kondisi papa tiba2 drop dan semakin menurun serta sedang dalam upaya penanganan dokter. Akhirnya kami semua diperbolehkan masuk melihat kondisi papa namun apadaya allah berkata lain karena kondisi papa sudah tidak ada denyut yang bergerak di alat EKG nya.
Rapuh dan lemes sekali ketika melihat kondisi ini namun gw berusaha untuk tegar dan kuat karena Mama dan Kakak perempuan gw sudah nangis kejer karena melihat kondisi papa. Sudah coba di dteken oleh alat pemicu denyut jantungnya di dada papa tapi tidak ada perubahan. Setelah mencoba tegar dan kuat akhirnya gw pun rapu dan ga bisa menahan rasa tangis gw terhadap hal ini. Rasa kehilangan pertama kali yang gw sangat rasakan dalamnya. Setalah itu dokter datang dan memastikan bahwa alm. papa sudah tidak ada.
Langsung mengabari abang gw dan keluarga terdekat..Setalah itu dibawa ke kamar jenazah serta pararel diurus proses adminstrasinya untuk dapat dibawa pulang. Setalah ambulans dari rekan2 hadir dan proses administrasi sudah selesai dibawa lah jenazah papa k rumah. Sesampainya dirumah sudha ada om tante keluarga, orang terdekat dan tetangga yang alhamdulillah sudah membantu pasang tenda dan merapikan rumah. Setelah jenazah tiba dirumah langsung dimandikan dan setelah itu diletakkan di atas kasur. Rencana penguburan dihari yang sama yang dilaksanakan setalah solat asar karena lebih cepat itu lebih baik. Pararel sambil menunggu adik papa yang dari Padang dateng jg.Setelah tiba waktunya dibawa ke mesjid alhidayah yang berada didekat rumah untuk disolatkan. Setelah itu dibawa langsung ke makam. Alhamdulillah proses berjalan lancar. Kami sekeluarga sangat bersyukur dan berterima kasih atas bantuan semuanya.
Menulis hal ini sudah gw coba rangkai dari beberapa bulan setelah papa meninggalkan kita semua..Namun baru bisa selesai ketika ini diposting..Semoga akan menjadi cerita akan kenangan yang tak terlupakan bersama mu Pap..Love u Pap..:* :)
Terima kasih banyak semua..
Salam Sukses dari Si Pemimpi,
Rafki Chandra W
